- BIMTEK PEMBELAJARAN BERBASIS DIGITAL DAN PEMBELAJARAN ALTERNATIF
- GELAR AKM BUKTI KEBERHASILAN PROGRAM KAMPUS MENGAJAR 8
- MENINGKATKAN LITERASI DAN NUMERASI MELALUI MEDIA BELAJAR MENARIK
- POHON HARAPAN: Inspirasi Baru di SD Negeri Golok
- MEMBANGUN KARAKTER SISWA MELALUI SOSIALISASI ANTI-BULLYING DAN GENRE DI SD
- MAJALAH DINDING KREATIF: PROGRAM KAMPUS MENGAJAR TINGKATKAN LITERASI SISWA
- MENGHIDUPKAN LITERASI MELALUI PROGRAM SEKOLAH ALAM DI SD NEGERI GOLOK
- Perkuat Kompetensi Pendidikan: Dindikbud Purworejo Gelar Bimtek Pendalaman Kurikulum Merdeka
- FESTIVAL LITERASI DAN NUMERASI KAMPUS MENGAJAR ANGKATAN 8 DI SD NEGERI KALIGESING KUTOARJO BERLANGSUNG MERIAH
- SEMPAT VAKUM SAAT PANDEMI COVID-19, MAHASISWA KAMPUS MENGAJAR ANGKATAN 8 AKTIFKAN KEMBALI EKSTRAKURIKULER PRAMUKA DI SDN 1 MLARAN
DIKBUD gelar Diseminasi Revitalisasi Bahasa Daerah dan Materi Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI)
Pada hari Jumat tanggal 11 Agustus 2023, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo mengadakan acara pembukaan diseminasi Revitalisasi Bahasa Daerah dan materi FTBI (Festival Tunas Bahasa Ibu) tingkat Sekolah Dasar. Tujuan yang hendak dicapai dalam kegiatan ini adalah penyebarluasan program pengembangan, pembinaan, dan perlindungan bahasa dan sastra daerah di kalangan pendidik. Selain itu, kegiatan ini juga sebagai persiapan Dindikbud Kabupaten Purworejo dalam menyelenggarakan kegiatan FTBI tahun 2023.
Kegiatan tersebut dilaksanakan di Aula A dan B Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo selama 4 hari, tanggal 11-15 Agustus 2023. Kegiatan dijadwalkan pukul 08.00 sampai pukul 16.00 WIB. Peserta dalam kegiatan tersebut yaitu perwakilan guru SD dari masing-masing gugus di semua kecamatan yang ada di Kabupaten Purworejo. Tim narasumber dalam kegiatan Diseminasi Revitalisasi Bahasa Daerah dan Materi FTBI Tahun 2023 adalah guru SD dan SMP yang telah mengikuti Pelatihan Guru Utama Revitalisasi Bahasa Daerah di Semarang pada bulan Maret dan Mei 2023.
Materi inti pada acara diseminasi tersebut yaitu mendongeng, menulis dan membaca aksara jawa, menulis cerkak, serta pidato. Materi pertama yaitu mendongeng, disampaikan oleh Bapak Drs. Suryadi (Guru SMPN 35 Purworejo) dan Ibu Dian Prihatinningsih, S.Pd., M.Pd. (Guru SDN Kedungpoh, Loano). Narasumber menyampaikan materi tentang pengertian dongeng, teknik mendongeng, dan penilaian mendongeng. Peserta yang telah mendapatkan teori tentang mendongeng, kemudian mempraktikkannya di depan sebagai perwakilan kelompok.
Materi kedua yaitu menulis dan membaca aksara jawa yang disampaikan oleh Ibu Ponisih, S.Pd., M.Pd. (Guru SMPN 11 Purworejo) dan Ibu Diah Restiningsih, S.Pd. (Guru SDN Cangkep Kidul, Purworejo). Narasumber menyampaikan materi tentang sejarah aksara jawa, cara dan teknik penulisan aksara jawa, dan praktik membaca aksara jawa. Adapun materi yang ketiga yaitu menulis cerkak yang disampaikan oleh Bapak Drs.Sunaryo, M.Pd. (Pengawas SMP) dan Ibu Sylvia Anggraeni, S.Pd. (Guru SDN Rejosari, Grabag). Materi yang disampaikan yaitu pengertian cerkak, unsu-unsur cerkak, dan cara menulis cerkak. Peserta juga mempraktikkan menulis cerkak sesuai tema dengan stimulasi gambar yang ditayangkan.
Materi terakhir yaitu pidato yang disampaikan oleh Ibu Rr. Wahyu Heniwati, M.Pd. (Pengawas TK/SD, Kutoarjo) dan Bapak Barno, S.Pd., M.Pd. (Kepala Sekolah SDN Pakem, Gebang). Materi yang disampaikan yaitu pengertian pidato, sistematika mengajarkan pidato, aturan dalam berpidato, dan teknik berpidato. Semua peserta juga mempraktikkan pidato yang telah dibuat bersama dengan kelompoknya.
Peserta yang telah mengikuti diseminasi di Kabupaten wajib menularkan ke guru di Kecamatan sebagai bahan untuk membelajarkan materi FTBI kepada peserta didik. Tindak lanjut dari kegiatan ini yaitu akan diadakannya lomba FTBI (Festival Tunas Bahasa Ibu) tingkat Kabupaten Purworejo pada tanggal 19 September 2023. Cabang lomba yang akan dilaksanakan yaitu lomba mendongeng, , menulis membaca aksara jawa, menulis cerkak, dan pidato. Harapan kedepan semoga bahasa daerah tetap akan lestari di tengah kemajuan zaman yang syarat akan kemajuan teknologi. Semoga bahasa daerah bisa dijadikan sarana untuk menumbuhkan etika sopan dan santun peserta didik.