- Rehabilitasi gedung TK Mardisiwi Bruno berjalan sesuai harapan
- Rehabilitasi Gedung PAUD TK Bayangkari berjalan sesuai rencana
- siswa siswi sd kalirejo mengolah singkong menjadi makanan tradisional.
- Kabupaten Purworejo menerima penghargaan daerah yang berhasil menyelenggarakan kegiatan pelestarian bahasa dan budaya daerah.
- PERSIAPAN PENCAIRAN HIBAH KINERJA PENDIDIK PAUD TAHAP II TAHUN ANGGARAN 2025
- Parenting dan Sosialisasi Tata Tertib Sekolah SMP Negeri 22 Purworejo
- Prasasti Sipater Koleksi Museum Tosan Aji, Menjadi Salah Satu Objek Penelitian BRIN Bekerja Sama EFEO
- Monitoring Revitalisasi PAUD dan Rehabilitasi Gedung PAUD Madin: Progres Pekerjaan Terus Berlanjut
- IN SERVICE LEARNING 2 PEMBELAJARAN MENDALAM TAHAP I BAGI GURU DAN KEPALA SEKOLAH
- Rapat Koordinasi Persiapan Gelar Apresiasi Seni Kerakyatan 2025
Pelatihan dini tanggap bencana di SMP N 4 Purworejo

Akhir-akhir ini negara kita seringkali dilanda bencana alam, baik dari karena ulah manusianya sendiri ataupun memang karena perjalanan usia dunia yang sudah semakin tua atau bencana alam yang murni terjadi dari pergerekan alam. Yang jadi pokok penting untuk kita dalam menghadapi bencana adalah kesiap siagaan kita. Untuk itu Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Purworejo berkerja sama dengan PMI Kabupaten Purworejo dan SMP N 4 Purworejo mengadakan kegiatan pelatihan tanggap bencana di sekolah sebagai upaya pengelanan bagaiman kesiapan masyarkat menghadapi bencana alam.
Kegiatan dilaksanakan di SMP N 4 Purworejo dan diikuti oleh seluruh guru, karyawan dan siswa yang ada. Acara pelatihan dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purworejo, Sukmo Widi Harwanto, S.H, MM dan penutupannya rencana akan dilakukan oleh Wabup Purworejo, Yuli Hastuti, selaku Ketua PMI Kabupaten Purworejo. Dalam sambutanya beliau menuturkan tujuan dari pelatihan tanggap bencana ini adalah supaya para peserta selalu waspada terhadap bencana, karena bencana bisa datang secara tiba-tiba dan tidak bisa direncanakan. Sehingga perlu disiasati untuk mengurangi jatuhnya korban. Banyaknya korban bencana, bukan karena bencana itu sendiri. Tapi karena ketidaktahuan dan kesiapsiagaan masyarakat sekitar dalam menghadapinya.
Dengan mengikuti pelatihan tersebut para PMR madya (SMP), punya kemampuan mandiri dalam menghadapi bencana, tak hanya di sekolah, tapi di tempat mereka tinggal, Sehingga tahu apa yang harus dilakukan ketika terjadi bencana.