- BIMTEK PEMBELAJARAN BERBASIS DIGITAL DAN PEMBELAJARAN ALTERNATIF
- GELAR AKM BUKTI KEBERHASILAN PROGRAM KAMPUS MENGAJAR 8
- MENINGKATKAN LITERASI DAN NUMERASI MELALUI MEDIA BELAJAR MENARIK
- POHON HARAPAN: Inspirasi Baru di SD Negeri Golok
- MEMBANGUN KARAKTER SISWA MELALUI SOSIALISASI ANTI-BULLYING DAN GENRE DI SD
- MAJALAH DINDING KREATIF: PROGRAM KAMPUS MENGAJAR TINGKATKAN LITERASI SISWA
- MENGHIDUPKAN LITERASI MELALUI PROGRAM SEKOLAH ALAM DI SD NEGERI GOLOK
- Perkuat Kompetensi Pendidikan: Dindikbud Purworejo Gelar Bimtek Pendalaman Kurikulum Merdeka
- FESTIVAL LITERASI DAN NUMERASI KAMPUS MENGAJAR ANGKATAN 8 DI SD NEGERI KALIGESING KUTOARJO BERLANGSUNG MERIAH
- SEMPAT VAKUM SAAT PANDEMI COVID-19, MAHASISWA KAMPUS MENGAJAR ANGKATAN 8 AKTIFKAN KEMBALI EKSTRAKURIKULER PRAMUKA DI SDN 1 MLARAN
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN MELALUI METODE RESITASI oleh Putri Winsi Wardani, S.Pd guru SDN Wonoroto
Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran pokok yang terdapat pada jenjang sekolah dasar (SD). Pembelajaran bahasa Indonesia terbagi menjadi empat aspek pokok keterampilan berbahasa, yaitu: keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis (Tarigan, 2008: 1). Keempat aspek berbahasa tersebut merupakan sebuah satu kesatuan, dan dari keempat aspek berbahasa tersebut terdapat dua aspek yang sangat berkaitan, yaitu membaca dan menulis.
Membaca dan menulis memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan, sehingga keterampilan membaca dan menulis perlu dimiliki oleh peserta didik. Keterampilan membaca dan menulis juga merupakan dasar untuk mempelajari mata pelajaran lainnya. Keterampilan membaca dan menulis merupakan fondasi bagi seseorang untuk memperoleh pengetahuan melalui kegiatan belajar. Melalui kegiatan membaca dan menulis, seseorang akan memperoleh pengetahuan sehingga dapat menambah wawasan dan mengembangkannya serta bermanfaat dalam mempelajari suatu ilmu pengetahuan. Pembelajaran membaca dan menulis tingkat sekolah dasar dibagi menjadi dua tahapan, yaitu membaca menulis permulaan (MMP) dan membaca menulis lanjutan (MML). Keterampilan menulis permulaan diajarkan pada peserta didik kelas rendah yaitu kelas I dan II sedangkan keterampilan menulis lanjutan diajarkan pada peserta didik kelas tinggi, yaitu kelas III sampai dengan kelas VI (Zuchdi & Budiasih, 1996/1997: 62). Salah satu bentuk dari MML adalah menulis cerita pendek atau disingkat cerpen. Pada tahap ini, peserta didik kelas IV seharusnya sudah mampu menulis cerpen sesuai dengan tata cara penulisan yang baik. Namun kenyataan di lapangan belum sesuai dengan harapan. Berdasarkan hasil observasi secara langsung di kelas IV SDN Wonoroto Purworejo yang dilakukan oleh peneliti didapatkan data informasi bahwa dari empat aspek keterampilan berbahasa peserta didik, keterampilan menulis peserta didik masih rendah.
Seperti apa permasalahan-permasalahan yang menyebabkan rendah ke dua aspek tersebut? simak hasil penelitian dari Putri Winsi Wardani, S.Pd guru SD N Wonoroto Kabupaten Purworejo dilink berikut ini.
https://dindikpora.purworejokab.go.id/download/file/Artikel_Ilmiah_Putri_Winsi_Wardani_SDN_Wonoroto.pdf
atau klik disini