- Kwartir Ranting (Kwarran) Loano menggelar Upacara Hari Pramuka ke-64 di SMP Negeri 25 Purworejo
- MEMBANGUN GENERASI MANDIRI DAN BERKARAKTER DENGAN PERKEMAHAN CERIA SDN SUMOWONO
- KOLABORASI UNTUK MEMBANGUN KETAHANAN BANGSA
- Visitasi Akreditasi PAUD tahun 2025 di KB Madani Kecamatan Bener
- Visitasi Akreditasi PAUD tahun 2025 di KB Teladan
- Dapodik baru versi 2026 telah rilis operator siap tempur
- REVIEW KSP DAN WORKSHOP PEMBELAJARAN MENDALAM
- Cerita Jumat Inspiratif SD Negeri Lugurejo
- Visitasi Akreditasi PAUD tahun 2025 di KB Tunas Jaya Separe Loano
- PP Mardisiwi Kemiri mengikuti Akreditasi 2025
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN MELALUI METODE RESITASI oleh Putri Winsi Wardani, S.Pd guru SDN Wonoroto

Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran pokok yang terdapat pada jenjang sekolah dasar (SD). Pembelajaran bahasa Indonesia terbagi menjadi empat aspek pokok keterampilan berbahasa, yaitu: keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis (Tarigan, 2008: 1). Keempat aspek berbahasa tersebut merupakan sebuah satu kesatuan, dan dari keempat aspek berbahasa tersebut terdapat dua aspek yang sangat berkaitan, yaitu membaca dan menulis.
Membaca dan menulis memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan, sehingga keterampilan membaca dan menulis perlu dimiliki oleh peserta didik. Keterampilan membaca dan menulis juga merupakan dasar untuk mempelajari mata pelajaran lainnya. Keterampilan membaca dan menulis merupakan fondasi bagi seseorang untuk memperoleh pengetahuan melalui kegiatan belajar. Melalui kegiatan membaca dan menulis, seseorang akan memperoleh pengetahuan sehingga dapat menambah wawasan dan mengembangkannya serta bermanfaat dalam mempelajari suatu ilmu pengetahuan. Pembelajaran membaca dan menulis tingkat sekolah dasar dibagi menjadi dua tahapan, yaitu membaca menulis permulaan (MMP) dan membaca menulis lanjutan (MML). Keterampilan menulis permulaan diajarkan pada peserta didik kelas rendah yaitu kelas I dan II sedangkan keterampilan menulis lanjutan diajarkan pada peserta didik kelas tinggi, yaitu kelas III sampai dengan kelas VI (Zuchdi & Budiasih, 1996/1997: 62). Salah satu bentuk dari MML adalah menulis cerita pendek atau disingkat cerpen. Pada tahap ini, peserta didik kelas IV seharusnya sudah mampu menulis cerpen sesuai dengan tata cara penulisan yang baik. Namun kenyataan di lapangan belum sesuai dengan harapan. Berdasarkan hasil observasi secara langsung di kelas IV SDN Wonoroto Purworejo yang dilakukan oleh peneliti didapatkan data informasi bahwa dari empat aspek keterampilan berbahasa peserta didik, keterampilan menulis peserta didik masih rendah.
Seperti apa permasalahan-permasalahan yang menyebabkan rendah ke dua aspek tersebut? simak hasil penelitian dari Putri Winsi Wardani, S.Pd guru SD N Wonoroto Kabupaten Purworejo dilink berikut ini.
https://dindikpora.purworejokab.go.id/download/file/Artikel_Ilmiah_Putri_Winsi_Wardani_SDN_Wonoroto.pdf
atau klik disini