![asn berakhlaq](https://dindikbud.purworejokab.go.id/asset/foto_iklanatas/aklg.jpg)
- Outing Class metode untuk mengenalkan siswa terhadap alam
- PENGANGGARAN DANA BOS MELALUI ARKAS
- PENINGKATAN KAPASITAS PENGELOLA BOS SD
- Penguatan Minat Baca, Insklusi Sosial, dan Kolaborasi Lintas Sektor
- launching Tema dan Logo Hari Jadi ke 194
- 16 Objek Pemajuan Kebudayaan (OPK) Tradisi Mantu Nembe diInventarisasi
- Persiapan Pentas Karawitan di Pendopo Kanbupaten Purworejo
- Evaluasi Pengelolaan Bantuan Operasional Satuan Pendidikan (BOSP) 2024 dan Persiapan Pelaksanaan Bantuan Operasioal Satuan Pendidikan (BOSP) 2025
- TK Pertiwi Kemiri Kidul Kecamatan Kemiri dan TK Pertiwi Kec. Pituruh siap Pengajuan Pencairan Bansek 2025
- TK Pelita Kecamatan Grabag dan TK Tunas Harapan Kecamatan Butuh mengajukan bantuan pencairan Hibah bansek TK/RA tahun 2025
APOTEK HIDUP SD NEGERI KALIGESING, KUTOARJO
![APOTEK HIDUP SD NEGERI KALIGESING, KUTOARJO](https://dindikbud.purworejokab.go.id/asset/foto_berita/apotikhdup.jpg)
“Orang bilang tanah kita tanah surga.Tongkat kayu dan batu jadi tanaman”. Penggalan lagu Kusplus ini nyata adanya. Wisatawan dan tamu-tamu kenegaraan sudah banyak sekali yang menyatakan bahwa negara Indonesia memang negara yang indah, dengan berbagai tanaman, berbagai topografi, dan budayanyapun sangat unik.
Supaya kondisi ini dapat terjaga, kebiasaan suka menanam dan merawat tanaman harus ditanamkan sejak usia dini. Menyadari hal ini, SD Negeri Kaligesing, Kecamatan Kutoarjo, Kabupaten Purworejo mempunyai program pengembangan karakter cinta lingkungan dengan menanam apotek hidup dalam penerapan P5 (Program Penguatan Profil Pelajar Pancasila).
Pembuatan Apotek Hidup di SD Negeri Kaligesing melibatkan siswa secara langsung. Mulai dari penyusunan program, persiapan, penanaman, sampai dengan perawatan. Tidak hanya itu, siswa juga diperkenalkan cara menggunakan tanaman apotek hidup ini dalam kehidupan sehari-hari. Dan tidak kalah penting, nantinya siswa akan diperkenalkan cara pengolahan dan pemasaran hasil pnen apotek hidup tersebut.
Perawatan Apotek Hidup dilakukan minimal 3 hari sekali. Peserta didik merawat apotek hidup secara bergantian. Yang bertugas secara langsung siswa kelas 4, kelas 5, dan kelas 6. Siswa kelas 1, kelas 2, dan kelas 3 membantu dan mengamati. Kegiatan perawatan Apotek Hidup yang dilakukan adalah membersihkan daun–daun disekitar tanaman, mencabuti rumput yang mengganggu, dan melakukan pengamatan terhadap tumbuh kembang tanaman. Jika ada hewan atau penyakit yang menyerang segera diatasi oleh siswa bersama guru agar tanaman menjadi sehat kembali. Jika dirasa membutuhkan air, siswa yang bertugas juga melakukan penyiraman.
Adanya Apotek Hidup di sekolah akan memberikan pengalaman bagi peserta didik tentang pemanfataan lahan, cara menanam, merawat, dan memanen, serta manajemen pengelolaan hasil panen. Oleh karena itu Sekolah mengarahkan agar para siswa menerapkan pengalaman ini di rumah masing-masing, dengan membuat apotek hidup atau tanaman lain yang bermanfaat. Hal ini dimaksudkan agar pengalaman ini tertanam kuat sebagai karakter. Melalui kegiatan ini diharapkan akan terbentuk karakter peserta didik yang bertanggung jawab, kreatif, inovatif, gotong royong, serta cinta lingkungan.