- BIMTEK PEMBELAJARAN BERBASIS DIGITAL DAN PEMBELAJARAN ALTERNATIF
- GELAR AKM BUKTI KEBERHASILAN PROGRAM KAMPUS MENGAJAR 8
- MENINGKATKAN LITERASI DAN NUMERASI MELALUI MEDIA BELAJAR MENARIK
- POHON HARAPAN: Inspirasi Baru di SD Negeri Golok
- MEMBANGUN KARAKTER SISWA MELALUI SOSIALISASI ANTI-BULLYING DAN GENRE DI SD
- MAJALAH DINDING KREATIF: PROGRAM KAMPUS MENGAJAR TINGKATKAN LITERASI SISWA
- MENGHIDUPKAN LITERASI MELALUI PROGRAM SEKOLAH ALAM DI SD NEGERI GOLOK
- Perkuat Kompetensi Pendidikan: Dindikbud Purworejo Gelar Bimtek Pendalaman Kurikulum Merdeka
- FESTIVAL LITERASI DAN NUMERASI KAMPUS MENGAJAR ANGKATAN 8 DI SD NEGERI KALIGESING KUTOARJO BERLANGSUNG MERIAH
- SEMPAT VAKUM SAAT PANDEMI COVID-19, MAHASISWA KAMPUS MENGAJAR ANGKATAN 8 AKTIFKAN KEMBALI EKSTRAKURIKULER PRAMUKA DI SDN 1 MLARAN
BERLITERASI BERSAMA SEKOLAH PENGGERAK
Awal tahun pelajaran 2024/2025 Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo menyelenggaratan perhelatan di Pendopo Kabupaten Purworejo. Kegiatan ini merupakan meramu 3 aktifitas, yaitu Peningkatan Bakat dan Minat Siswa, Sekolah Penggerak, dan Kelas Literasi dengan nama acara Berliterasi Bersama Sekolah Penggerak.
Acara tersebut dihadiri oleh Bupati Purworejo, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Wasit Diono SSos, Dewan Pendidikan Dr Jamal, Ketua PGRI Irianto Gunawan MMPd, Ketua Kopisisa Soekoso DM, Pimpinan Bank Jateng, MKKS, Korwilcambidik, KKKS, MGMP dan unsur terkait lainnya.
Kegiatan peningkatkan bakat minat ditandai dengan adanya pembagian piala dan piagam untuk 141 siswa berprestasi tingkat Kabupaten Purworejo. Pada acara ini juga menampilkan kepiawaian para juara. Sekolah Penggerak menampilkan hasil binaan dan praktik baik yang dilaksanakan di sekolah. Diakhir kegiatan sekolah penggerak juga mengadakan talk show tentang sekolah penggerak. Kegiatan kelas literasi ditandai dengan adanya launching buku literasi dan dramatisasi puisi.
Acara launching buku literasi yang ditandai dengan pemotongan pita, pemukulan kentongan dan penyerahan buku oleh Bupati Purworejo Hj Yuli Hastuti SH. Bupati juga berkenan menyerahkan piala kepada para juara Olimpiade Sains Nasional serta Olimpiade Olahraga Siswa Nasional.
Dalam sambutannya Bupati menyampaikan, bahwa pendidikan adalah fondasi utama dalam membangun masa depan bangsa yang lebih baik. Oleh karena itu, pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di seluruh daerah, termasuk di Kabupaten Purworejo.
“Salah satunya melalui program Sekolah Penggerak, yang dirancang untuk mewujudkan transformasi pendidikan yang lebih merata dan berkualitas,” kata Bupati. Dikatakan, program ini bertujuan untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang berfokus pada pengembangan kompetensi dan karakter peserta didik, agar siap menghadapi tantangan zaman yang terus berkembang.
Ditambahkan, di Kabupaten Purworejo terdapat program Guru Meguru yang menjadi salah satu program prioritas. Tidak kurang dari Rp 350 juta digelontorkan untuk menopang kegiatan ini tiap tahunnya, mulai tahun 2022. Pada tahun 2024 ini, tak kurang dari 1.500 orang menjadi target sasaran kegiatan Guru Meguru ini.
“Hari ini merupakan salah satu cara untuk mengevaluasi hasil dari kegiatan peningkatan pendidikan yang diantaranya melalui Sekolah Penggerak dan Guru Meguru ini,”imbuhnya.
Dijelaskan lebih lanjut, rapor pendidikan Purworejo saat ini menunjukkan bahwa belum semua siswa mencapai kompetensi minimal di bidang literasi dan numerasi. Aspek karakter, keamanan sekolah, dan kualitas tenaga pendidik juga masih memerlukan perhatian.
Saya ucapkan selamat kepada anak-anak yang telah mengukir prestasi, baik di tingkat Kabupaten Purworejo maupun di tingkat provinsi. Kepada anak-anak yang terpilih mewakili Provinsi Jawa Tengah untuk maju ke tingkat nasional, kami doakan semoga diberikan kemudahan, kelancaran, dan sukses mendapatkan hasil terbaik,” pungkasnya.
Pada acara ini panitia juga mengundang pencerita dari Yogyakarta, Wuntat Wawan Sembada, S. Ag. Dalam ceritanya beliau mengangkat tema buliying. Anak kecil bernama Wawan yang akan disantap oleh seorang raja yang bengis. Namun ia dapat meloloskan diri berkat kecerdikannya berliterasi, membaca suasana sekitar. Lolosnya Wawan dari cengkeraman Raja Bengis ternyata berkat doanya yang disampaikan secara sungguh-sungguh dari hati yang paling dalam.