- BIMTEK PEMBELAJARAN BERBASIS DIGITAL DAN PEMBELAJARAN ALTERNATIF
- GELAR AKM BUKTI KEBERHASILAN PROGRAM KAMPUS MENGAJAR 8
- MENINGKATKAN LITERASI DAN NUMERASI MELALUI MEDIA BELAJAR MENARIK
- POHON HARAPAN: Inspirasi Baru di SD Negeri Golok
- MEMBANGUN KARAKTER SISWA MELALUI SOSIALISASI ANTI-BULLYING DAN GENRE DI SD
- MAJALAH DINDING KREATIF: PROGRAM KAMPUS MENGAJAR TINGKATKAN LITERASI SISWA
- MENGHIDUPKAN LITERASI MELALUI PROGRAM SEKOLAH ALAM DI SD NEGERI GOLOK
- Perkuat Kompetensi Pendidikan: Dindikbud Purworejo Gelar Bimtek Pendalaman Kurikulum Merdeka
- FESTIVAL LITERASI DAN NUMERASI KAMPUS MENGAJAR ANGKATAN 8 DI SD NEGERI KALIGESING KUTOARJO BERLANGSUNG MERIAH
- SEMPAT VAKUM SAAT PANDEMI COVID-19, MAHASISWA KAMPUS MENGAJAR ANGKATAN 8 AKTIFKAN KEMBALI EKSTRAKURIKULER PRAMUKA DI SDN 1 MLARAN
LOKAKARYA KOMUNITAS BELAJAR 1 PROGRAM SEKOLAH PENGGERAK ANGKATAN 3 KABUPATEN PURWOREJO
Dalam rangka melanjutkan pelaksanaan program sekolah penggerak angkatan 3 tahun pertama di Kabupaten Purworejo, BBGP Jawa Tengan bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo melaksanakan kegiatan Lokakarya Pendampingan Komunitas Belajar 1. Lokakarya dilaksanakan secara luring di SMPN 4 Purworejo pada hari Sabtu (3/02/2024). Kegiatan ini dihadiri oleh 3 fasilitator sekolah penggerak, 76 peserta komite pembelajaran yang terdiri dari kepala sekolah, guru dan pengawas sekolah. Yang terbagi menjadi 3 kelas. Kelas A untuk jenjang SD, Kelas B untuk jenjang SMP dan kelas C untuk jenjang TK/PAUD.
Pelaksanaan lokakarya dimulai pada pukul 08.00 WIB. Khusus Untuk kelas A yang difasilitasi oleh Bapak Suyoto M.Pd. dihadiri oleh perwakilan dari BBGP Jateng ibu Ari Sulistyowati, M.Pd. selaku pemantau kegiatan. Pak Suyoto, M.Pd. menyampaikan pada paparannya bahwa tujuan kegiatan lokakarya kali ini adalah Pengawas sekolah, kepala sekolah dan pendidik memiliki kompetensi dalam membangun budaya belajar bersama yang berkelanjutan melalui komunitas belajar, sehingga berdampak pada peningkatan hasil belajar peserta didik. Kegiatan lokakarya dilakukan mengunakan alur MERDEKA (Mulai dari diri, eksplorasi konsep, ruang kolaborasi, Refleksi Terbimbing, Demonstrasi Kontekstual, Elaborasi Pemahaman, Koneksi Antar Materi, Rencana Aksi Nyata). Kegiatan dimulai dengan peserta merefleksikan pengalaman yang sudah dilaksanakan di sekolah dalam membentuk komunitas belajar. Pada sesi mulai dari diri, perwakilan kepala sekolah memaparkan hasil refleksinya. Bu Karminingsih, S.Pd.SD. Kepala Sekolah SDN 1 Mulyosri memaparkan pembentukan kombel di sekolahnya didasari pada hasil supervisi kelas. Ada keprihatinan terhadap kondisi siswa akibat dampak dari pandemi covid. Untuk mengatasi situasi tersebut kepala sekolah menginisiasi pembentukan kombel yang diberi nama “Mantra Daya Singkir” yang berarti Budaya Literasi Mengukir Prestasi dengan target komunitas belajar dapat memperbaiki literasi dan numerasi di sekolah. Lain halnya dengan refleksi dari kepala sekolah SDN Jatiwangsan. Ibu Siti Khomsatun, S.Pd.SD. menyampaikan bahwa pembentukan komunitas belajar di sekolahnya didasari pada hasil menganalisis rapor pendidikan yang menunjukkan capaian rendah pada numerasi. Untuk mengatasi hal tersebut dibutuhkan wadah untuk ajang sharing para guru mengatasi kendala yang dihadapi di dalam kelas dan berbagi praktik baik antar rekan guru.
Lokakarya juga diwarnai dengan tugas mengerjakan LK (Lembar Kegiatan) baik individu maupun berkelompok kemudian presentasi agar dapat pemahaman yang mendalam sebagai peran masing-masing sebagai Pengawas, Kepala sekolah atau guru. Kegiatan ini diselingi dengan ice breaking agar semua peserta dapat fokus, gembira dan tidak merasa bosan dalam melaksanakan kegiatan tersebut.
Saat sesi Demonstrasi Kontekstual masing-masing sekolah berdiskusi untuk merancang aktivitas di dalam pengembangan komunitas belajar keberlanjutan sesuai dengan peranannya masing-masing. Kemudian melakukan presentasi hasil dari diskusi dengan metode Gallery Walk. Pada sesi ini seluruh peserta sangat antusias karena peserta berperan sebagai reporter yang bertugas menggali informasi dari sekolah yang dikunjungi. Kemudian melaporkannya di depan kelas.
Kegiatan ditutup pukul 15.00 WIB dimana sebelumnya perwakilan peserta menyampaikan refleksi kegiatan. Pak Gigih selaku perwakilan peserta dari SDN 1 Jenarwetan menyampaikan bahwa banyak manfaat yang diporelah pada kegiatan lokakarya kali ini. Dimana peserta dapat berbagi pengalaman terkait pembentukan komunitas belajar.