- BIMTEK PEMBELAJARAN BERBASIS DIGITAL DAN PEMBELAJARAN ALTERNATIF
- GELAR AKM BUKTI KEBERHASILAN PROGRAM KAMPUS MENGAJAR 8
- MENINGKATKAN LITERASI DAN NUMERASI MELALUI MEDIA BELAJAR MENARIK
- POHON HARAPAN: Inspirasi Baru di SD Negeri Golok
- MEMBANGUN KARAKTER SISWA MELALUI SOSIALISASI ANTI-BULLYING DAN GENRE DI SD
- MAJALAH DINDING KREATIF: PROGRAM KAMPUS MENGAJAR TINGKATKAN LITERASI SISWA
- MENGHIDUPKAN LITERASI MELALUI PROGRAM SEKOLAH ALAM DI SD NEGERI GOLOK
- Perkuat Kompetensi Pendidikan: Dindikbud Purworejo Gelar Bimtek Pendalaman Kurikulum Merdeka
- FESTIVAL LITERASI DAN NUMERASI KAMPUS MENGAJAR ANGKATAN 8 DI SD NEGERI KALIGESING KUTOARJO BERLANGSUNG MERIAH
- SEMPAT VAKUM SAAT PANDEMI COVID-19, MAHASISWA KAMPUS MENGAJAR ANGKATAN 8 AKTIFKAN KEMBALI EKSTRAKURIKULER PRAMUKA DI SDN 1 MLARAN
SEMUA GURU KELAS 6 DI PURWOREJO IKUTI BIMTEK KURIKULUM MERDEKA
Dalam dunia pendidikan yang terus berkembang, penting bagi tenaga pendidik untuk selalu memperbarui pengetahuan dan keterampilan mereka agar dapat memberikan pendidikan terbaik bagi siswa. Salah satu langkah inovatif yang diambil adalah mengadakan bimbingan teknis (bimtek) untuk memperkenalkan dan mengimplementasikan Kurikulum Merdeka. Sehubungan dengan hal tersebut, pada hari Rabu tanggal 19 Juni 2024 Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo melaksanakan Bimtek Implementasi Kurikulum Merdeka dengan materi tentang “Kurikulum Merdeka” yang pesertanya adalah guru kelas 6 SD di wilayah Kabupaten Purworejo. Acara ini diikuti oleh 490 guru kelas 6 dan menjadi wadah penting bagi para guru dan tenaga pendidik untuk memahami dan mengimplementasikan Kurikulum Merdeka
Mengapa Kurikulum Merdeka? Kurikulum Merdeka hadir sebagai solusi atas kebutuhan pendidikan yang lebih fleksibel dan relevan dengan perkembangan zaman. Di tengah perubahan teknologi dan sosial yang cepat, pendidikan harus adaptif dan mampu mencetak generasi yang kreatif dan inovatif. Kurikulum Merdeka memberikan kebebasan bagi guru untuk menyesuaikan metode pengajaran sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan siswa.
Menurut Bapak Sunaryo, S.Pd, M.Pd, narasumber dalam bimtek ini, "Kurikulum Merdeka menawarkan kebebasan dan fleksibilitas yang lebih besar bagi guru dan siswa. Filosofi 'Merdeka Belajar' menekankan pentingnya kemandirian dalam belajar dan memberikan ruang bagi inovasi dalam metode pengajaran." Kurikulum Merdeka mengutamakan kebebasan dan kemandirian dalam belajar, di mana siswa dan guru diberikan kebebasan untuk menentukan cara belajar yang paling sesuai dan efektif. Kurikulum Merdeka menawarkan pendekatan yang lebih adaptif dan sesuai dengan kebutuhan siswa serta kondisi lingkungan belajar. Ini berbeda dengan K-13 yang menekankan pendekatan saintifik dan berbasis kompetensi dengan langkah-langkah pembelajaran yang terstruktur seperti mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan. Kurikulum Merdeka memberikan kebebasan bagi guru untuk menyesuaikan metode pengajaran sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan siswa.
Perubahan signifikan lainnya terletak pada sistem penilaian. Kurikulum 2013 memiliki penilaian yang lebih terstruktur dan formal, menggunakan nilai angka dan standar KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal), serta fokus pada penilaian kognitif dan hasil ujian. Sedangkan Kurikulum Merdeka menggunakan asesmen formatif dan sumatif. Asesmen formatif dilakukan selama proses pembelajaran untuk memantau perkembangan siswa dan memberikan umpan balik yang konstruktif. Asesmen sumatif dilakukan di akhir periode untuk menilai pencapaian kompetensi secara keseluruhan. KKM diubah menjadi Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP). KKTP lebih menekankan pada pencapaian kompetensi dan keterampilan nyata yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan, sehingga memberikan penilaian yang lebih komprehensif dan adil terhadap perkembangan siswa.
Bapak Jemadi S.Pd, yang juga narasumber dalam kegiatan Bimtek ini menyampaikan bahwa pengembangan karakter juga menjadi salah satu fokus utama dalam Kurikulum Merdeka. Kurikulum ini menekankan pendidikan karakter yang holistik, mencakup aspek moral, sosial, dan emosional melalui kebebasan belajar dan penerapan nilai-nilai Pancasila. Pendidikan karakter dalam Kurikulum Merdeka tidak hanya mengembangkan kompetensi kognitif, tetapi juga membentuk kepribadian siswa yang kuat dan bermoral. Peran guru dan siswa dalam Kurikulum Merdeka juga mengalami perubahan. Guru berperan sebagai pembimbing yang memberikan arahan dan dukungan sesuai dengan kebutuhan individu siswa, sementara siswa lebih aktif dan memiliki peran utama dalam menentukan cara belajar mereka sendiri, menjadikan pembelajaran lebih partisipatif dan interaktif. Kurikulum Merdeka mengutamakan kebebasan dan kemandirian dalam belajar. Filosofinya adalah "Merdeka Belajar", di mana siswa dan guru diberikan kebebasan untuk menentukan cara belajar yang paling sesuai dan efektif. Pendekatan ini lebih fleksibel dan berpusat pada siswa, memungkinkan pembelajaran yang lebih personal dan kontekstual.
Kurikulum Merdeka hadir sebagai jawaban atas tantangan zaman yang terus berubah. Dalam era digital dan globalisasi, kebutuhan akan pendidikan yang lebih fleksibel, kreatif, dan inovatif semakin mendesak. Kurikulum ini dirancang untuk mempersiapkan generasi muda Indonesia agar lebih siap menghadapi dinamika dunia kerja dan kehidupan sosial yang kompleks.
Kegiatan bimtek ini disambut dengan antusiasme tinggi oleh para peserta. Mereka merasa mendapatkan wawasan baru dan pemahaman yang lebih mendalam mengenai Kurikulum Merdeka. Diskusi yang interaktif serta sesi tanya jawab yang mendetail membuat peserta semakin yakin dan siap mengimplementasikan kurikulum merdeka ini di sekolah mereka. Para guru yang hadir merasa bahwa perubahan ini membawa angin segar dalam dunia pendidikan. Mereka percaya bahwa dengan Kurikulum Merdeka, proses belajar mengajar akan menjadi lebih dinamis, menyenangkan, dan sesuai dengan kebutuhan siswa. Penggunaan asesmen formatif dan sumatif juga dianggap lebih adil dan mampu memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang perkembangan siswa.
Peserta merasa bahwa Kurikulum Merdeka mampu memberikan angin segar dalam dunia pendidikan. Dengan metode yang lebih fleksibel dan penilaian yang lebih manusiawi, diharapkan siswa dapat lebih termotivasi untuk belajar dan berkembang sesuai dengan potensi mereka masing-masing. Kegiatan bimtek ini bukan hanya sekedar pengenalan, tetapi juga merupakan langkah awal menuju perubahan besar dalam sistem pendidikan di Kabupaten Purworejo pada khususnya, dan Indonesia pada umumnya. Dengan Kurikulum Merdeka, kita berharap dapat menciptakan generasi penerus yang lebih kreatif, inovatif, dan siap menghadapi tantangan masa depan.
Mari kita dukung dan sukseskan implementasi Kurikulum Merdeka demi masa depan pendidikan Indonesia yang lebih baik!