- BIMTEK PEMBELAJARAN BERBASIS DIGITAL DAN PEMBELAJARAN ALTERNATIF
- GELAR AKM BUKTI KEBERHASILAN PROGRAM KAMPUS MENGAJAR 8
- MENINGKATKAN LITERASI DAN NUMERASI MELALUI MEDIA BELAJAR MENARIK
- POHON HARAPAN: Inspirasi Baru di SD Negeri Golok
- MEMBANGUN KARAKTER SISWA MELALUI SOSIALISASI ANTI-BULLYING DAN GENRE DI SD
- MAJALAH DINDING KREATIF: PROGRAM KAMPUS MENGAJAR TINGKATKAN LITERASI SISWA
- MENGHIDUPKAN LITERASI MELALUI PROGRAM SEKOLAH ALAM DI SD NEGERI GOLOK
- Perkuat Kompetensi Pendidikan: Dindikbud Purworejo Gelar Bimtek Pendalaman Kurikulum Merdeka
- FESTIVAL LITERASI DAN NUMERASI KAMPUS MENGAJAR ANGKATAN 8 DI SD NEGERI KALIGESING KUTOARJO BERLANGSUNG MERIAH
- SEMPAT VAKUM SAAT PANDEMI COVID-19, MAHASISWA KAMPUS MENGAJAR ANGKATAN 8 AKTIFKAN KEMBALI EKSTRAKURIKULER PRAMUKA DI SDN 1 MLARAN
Siswa SMPN 16 Purworejo Kunjungan ke Panti Wira Karya Tama
Dalam rangka melaksanakan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) Bangunlah Jiwa dan Raganya,siswa SMPN 16 Purworejo melaksanakan kunjungan ke Panti Rehabilitasi Sosial Wira Karya Tama Kutoarjo. Kunjungan dilaksanakan pada 15 Agustus 2024. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh peserta didik didampingi oleh fasilitator.
Staf panti, Bapak Suyoto dan Bu Ninik, menyambut kedatangan peserta didik. Peserta didik mendapatkan berbagai informasi mengenai kehidupan di panti. Tak hanya itu, mereka juga mendapatkan penjelasan terkait manajemen pengelolaan panti, aktivitas anak, dan kegiatan pembelajaran.
Ditemui terpisah, kepala SMPN 16 Purworejo, Murniasih, S.Pd, M.M.Pd., menyatakan kegiatan ini dilaksanakan guna menanamkan nilai empati kepada sesama manusia. Kunjungan terhadap teman-teman dengan disabilitas diharapkan mampu untuk meningkatkan rasa menyayangi dan menghargai. Peserta didik juga diharapkan dapat meningkatkan semangat belajar. Mereka yang kekurangan saja dapat berkarya sedemikian bagus dengan membuat seragam, menjahit, dan tata rias, memasak, menyajikan hidangan, sementara anak-anak dengan kondisi normal belum tentu memiliki kemampuan itu. Hal ini tentu menjadi motivasi tersendiri bahwa para penerima layanan memiliki keunggulan yang patut untuk dicontoh.
Selain melihat langsung interaksi para penerima manfaat, peserta didik juga dibagi ke dalam beberapa kelompok. Mereka melihat kegiatan para penerima manfaat di bidang boga, rias, menjahit, dan berkebun. Selain itu, mereka juga belajar bahasa isyarat lewat tabel gerakan tangan untuk dapat berkomunikasi. Tak sampai di situ, seluruh peserta didik juga memberikan tali asih kepada rekan-rekan penerima layanan.
Sementara itu, Faizal Azmi, S.Pd., selaku koordinator projek Bangun Jiwa dan Raganya, menyatakan projek ini bertujuan untuk mengenalkan kepedulian dan rasa empati. Panti Rehabilitasi Sosial Wira Karya Tama Kutoarjo dipilih dengan alasan lokasi yang dekat sehingga memungkinkan untuk ditempuh hanya dengan berjalan kaki. “Intinya siswa diharapkan dapat lebih memiliki rasa empati dan syukur,” pungkasnya.