- BIMTEK PEMBELAJARAN BERBASIS DIGITAL DAN PEMBELAJARAN ALTERNATIF
- GELAR AKM BUKTI KEBERHASILAN PROGRAM KAMPUS MENGAJAR 8
- MENINGKATKAN LITERASI DAN NUMERASI MELALUI MEDIA BELAJAR MENARIK
- POHON HARAPAN: Inspirasi Baru di SD Negeri Golok
- MEMBANGUN KARAKTER SISWA MELALUI SOSIALISASI ANTI-BULLYING DAN GENRE DI SD
- MAJALAH DINDING KREATIF: PROGRAM KAMPUS MENGAJAR TINGKATKAN LITERASI SISWA
- MENGHIDUPKAN LITERASI MELALUI PROGRAM SEKOLAH ALAM DI SD NEGERI GOLOK
- Perkuat Kompetensi Pendidikan: Dindikbud Purworejo Gelar Bimtek Pendalaman Kurikulum Merdeka
- FESTIVAL LITERASI DAN NUMERASI KAMPUS MENGAJAR ANGKATAN 8 DI SD NEGERI KALIGESING KUTOARJO BERLANGSUNG MERIAH
- SEMPAT VAKUM SAAT PANDEMI COVID-19, MAHASISWA KAMPUS MENGAJAR ANGKATAN 8 AKTIFKAN KEMBALI EKSTRAKURIKULER PRAMUKA DI SDN 1 MLARAN
stop bullying terutama dilingkungan sekolah
Dalam kehidupan sehari hari, terkadang siswa mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan dalam pergaulan. Perlakuan tidak menyenangkan itu bisa saja dalam bentuk kata kata atau mungkin bahkan dalam bentuk fisik. Hal demikian saat ini lebih dikenal dengan istilah Perundungan atau Bullying
Banyak kasus bullying yang secara kasat mata tampak seperti bercandaan biasa khas anak-anak sekolah atau remaja, ejek=ejeken dan olokan yang dapat menimbulkan luka psikis dan emosional yang dialami korban. Kekerasan verbal itu jauh lebih dalam dan menyakitkan.
Selain bullying, siswa terkadang juga mengalami kekerasan seksual yang bermula dari pelecehan seksual misalnya dipegang-pegang di bagian tubuh tertentu, dirayu-rayu baik dari teman di sekolah atau bisa juga dari orang terdekat di luar sekolah. Hal ini tidak sepatutya terjadi di kalangan siswa apalagi terjadi di sekolah.
Intoleransi tanpa disadari dapat terjadi di sekolah, misalnya mengolok-olok penganut keyakinan lain yang berbeda, mengajak orang lain untuk meyakini keyakinan yang sama dengan dirinya.
Banyak korban yang tidak mau melaporkan kekerasan yang dialaminya, entah karena takut, malu, diancam atau karena alasan-alasan lain.
Dengan banyaknya kasus bullying, kekerasan seksual dan intoleransi, sekolah dalam hal ini difasilitasi oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan berupaya mencegah, mengatasi, dan menghentikannya.