Program Mading Kelas SMP Negeri 32 Purworejo Hidupkan Budaya Literasi Siswa

By ADMIN 26 Sep 2025, 10:11:14 WIB Kegiatan
Program Mading Kelas SMP Negeri 32 Purworejo Hidupkan Budaya Literasi Siswa

Purworejo, 25 Sepmber 2025 - SMP Negeri 32 Purworejo mencanangkan kembali program majalah dinding (mading) tiap kelas yang dikemas dalam bentuk lomba untuk menumbuhkan budaya literasi.

Dengan jumlah 21 rombel, lomba mading dibagi menjadi 3 jenjang untuk kelas 7, 8, dan 9. Program lomba mading sudah dilaksanakan sejak bulan Agustus. Produk mading dinilai bersama dengan kebersihan kelas di minggu pertama tiap bulan sehingga saat ini sudah dua kali penilaian mading kelas.

Dalam pelaksanaanya, panitia program lomba mading di bulan sebelumnya akan mengumumkan tema mading yang akan dilombakan di bulan depan sehingga siswa dapat mempersiapkan konsep mading. Siswa dapat berdiskusi dengan wali kelas untuk mendapatkan masukan mengenai konsep dan konten yang akan diterapkan pada mading di masing-masing kelas.

Estu Febrianti, sebagai siswa kelas 8 mengaku senang dengan diadakannya lomba mading karena bermanfaat dalam meningkatkan kerja sama, kreativitas, dan meningkatkan minat membaca. Untuk membuat konten mading yang informatif, pembuat mading mau tidak mau harus membaca untuk dapat memberikan bahan bacaan yang sesuai dengan tema dan sasaran pembaca, yaitu siswa di kelas. Namun ada beberapa tantangan yang dihadapi yaitu mencari ide kreatif dan membutuhkan waktu lebih di sekolah untuk menyelesaikan baik dari mengisi konten hingga menghias agar lebih menarik untuk dibaca. 

Endah Isnaeni, S.Pd., sebagai salah satu dari wali kelas 8 menilai pelaksanaan lomba mading sejauh ini telah berjalan lancar dan membantu siswa dalam menumbuhkan semangat berkreasi. “Program mading berdampak positif terhadap budaya literasi siswa karena melatih mereka untuk membaca, menulis, mengolah informasi, serta mengekspresikan ide secara kreatif. Selain itu, kegiatan ini juga melatih kerja sama tim, tanggung jawab, dan keterampilan komunikasi”, ujar Endah saat dimintai tanggapan.

Endah berharap program lomba mading dapat terus dilaksanakan dengan menerapkan konsep yang lebih efisien seperti mengombinasikan mading konvensional dengan mading digital sesuai dengan tema yang ditentukan. Hal tersebut harapannya dapat menjawab tantangan mengenai biaya yang  dibutuhkan untuk alokasi pembuatan mading konvensional. Ia juga menyarankan penggunaan bahan sederhana atau daur ulang yang ada di sekitar. Upaya ini diharapkan dapat membuat program lomba mading tidak hanya dekoratif, tetapi juga menjadi sarana pembelajaran literasi yang sesuai dengan kebutuhan siswa.




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment