- Kegiatan Safari Perpustakaan Gema Literasi Bersama Perpusda
- SMP Negeri 28 Purworejo Gelar Peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana dengan Tema Penanggulangan Wabah Demam Berdarah
- SMPN 5 Purworejo Sosialisasikan Mitigasi Bencana Alam Bersama Damkar Purworejo
- Dua Siswa SDN Bencorejo Sabet Emas di Kejuaraan Pencak Silat Fighter Purworejo 2025
- BARUNG HIJAU PUTRA GUGUS DEPAN SD NEGERI 3 DONOREJO MEWAKILI KWARRAN KALIGESING DALAM PESTA SIAGA TINGKAT KWARCAB PURWOREJO
- SIMULASI BENCANA GEMPA BUMI PERINGATAN HARI KESIAPSIAGAAN SDN PADUROSO
- SIMULASI KESIAPSIAGAAN BENCANA DALAM MEWUJUDKAN OPTIMALISASI SATUAN PENDIDIKAN AMAN BENCANA SISWA SDN BAKUREJO
- Pameran Temporer Bersama “Prasama Miyara” Museum Tosan Aji Hadirkan Kolaborasi Seni dan Kebudayaan
- Kartini Kecil, Penuh Warna
- PERINGATAN HARI KARTINI SD NEGERI 1 BALEDONO
EKS HOOGERE KWEEKSCHOOL (HKS) DITETAPKAN SEBAGAI CAGAR BUDAYA PERINGKAT NASIONAL

Kompleks Eks Hoogere Kweekschool (HKS) yang saat ini dimanfaatkan salah satunya sebagai SMA Negeri 7 Purworejo direkomendasikan sebagai cagar budaya peringkat Nasional oleh Tim Ahli Cagar Budaya nasional (TACBN) ke Direktorat Pelindungan Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia Kamis(25/5/2023).
Sidang Kajian Cagar Budaya Peringkat Nasional dilaksanakan oleh Tim Ahli Cagar Budaya Nasional di Yogyakarta tanggal 23 s.d 26 Mei 2023. Eks Hoogere Kweekschool yang saat ini dimanfaatkan sebagai SMA Negeri 7 Purworejo merupakan salah satu obyek yang direkomendasikan sebagai cagar budaya peringkat nasional, dan pada sidang ini dilaksanakan kajian lapangan (Ekskursi) di Komplek Eks Hoogeere Kweekschool pada Kamis, 25 Mei 2023.
Dalam kajian lapangan (ekskursi) hadir Judi Wahjudin, Direktur Pelindungan Kebudayaan, Drs. Surya Hilmy ketua Tim Ahli Cagar Budaya Nasional (TACBN), Kepala SMA Negeri 7 Purworejo Niken Wahyuni,M.Pd, Ketua DPRD Purworejo Dion Agasi Setiabudi, S.I.Kom, M.Si. Wakil DPRD Kelik Susilo Ardani,S.E Kabid Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo Dyah Woro Setiyaningsih,S.Sos, MM, komunitas sejarah, Budayawan dan sejarawan kabupaten Purworejo.
Sebelumnya, Kompleks SMA Negeri 7 Purworejo telah ditetapkan sebagai situs cagar budaya tingkat Kabupaten berdasarkan SK Bupati Purworejo pada 9 Juni 2021.
Kemudian pada 17 November 2021, SK Gubernur Jawa tengah menetapkan Situs kompleks SMA Negeri 7 Purworejo sebagai situs cagar budaya tingkat Provinsi.
Kabid kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo Dyah Woro Setiyaningsih, S.Sos, MM sangat mengapresiasi dan terharu karena atas kerja keras yang selama ini dilakukan membuahkan hasil.
"Perjuangan yang luar biasa, sudah puluhan tahun, sekitar 20 akhirnya mendapatkan pengakuan dan kemudian ada pemanfaatan cagar budaya," ungkap Woro dalam sambutannya.
Woro berharap dengan ditetapkannya eks Hoogere Kweekschool (HKS) sebagai cagar budaya harus ada keberlanjutan dan dukungan mulai dari provinsi sampai pusat, sehingga nantinya akan berkolaborasi tidak lepas begitu saja sehingga pada akhirnya masyarakat bisa di manfaatkan cagar budaya yang saat ini tanpa harus mengubah dari bentuk aslinya.
Salah satu manfaat yang dapat digunakan adalah bahwa Hoogere Kweekschool (HKS) bisa digunakan sebagai wisata edukasi yang menyimpan segudang sejarah bahkan melahirkan tokoh besar pahlawan Nasional.
Selain itu Ketua DPRD Purworejo Dion Agasi Setiabudi, S.I.Kom, M.Si mengatakan bahwa Purworejo diakhir abad 19 manjadi sebuah wilayah yang pada masa pemerintahan kolonial merupakan salah satu wilayah yang sangat luar biasa.
"Buktinya sekolah Hoogere Kweekschool (HKS) hanya ada di 2 wilayah yaitu di Bandung dan Purworejo, artinya secara wilayah kabupaten Purworejo memiliki potensi yang luar biasa," ungkap Ketua DPRD Purworejo Dion Agasi Setiabudi, S.I.Kom, M.Si.
Selanjutnya Ketua DPRD Purworejo Dion Agasi Setiabudi, S.I.Kom, M.Si mengatakan adanya sekolah Hoogere Kweekschool (HKS) sangat berperan penting dalam melahirkan pengajar-pengajar hebat pada masa pemerintahan kolonial Belanda sehingga tanpa adanya sekolah Hoogere Kweekschool (HKS) pengajar-pengajar yang luar biasa tidak akan dilahirkan, Salah satunya tokoh nasional pengajar luar biasa adalah Oto Iskandar Dinata.
Ketua DPRD Purworejo Dion Agasi Setiabudi, S.I.Kom, M.Si berharap setelah di tetapkannya eks Hoogere Kweekschool (HKS) bisa menjadi motivasi tenaga pendidik atau tenaga pengajar untuk tetap semangat untuk mencetak tokoh-tokoh yang luar biasa mencetak generasi penerus bangsa pemimpin-pemimpin Indonesia dimasa depan.
"Dulu kita di masa pemerintahan Belanda kabupaten Purworejo merupakan sebuah wilayah yang luar biasa hebat kelak dimasa depan bisa bangkit," pungkas Ketua DPRD Purworejo Dion Agasi Setiabudi, S.I.Kom, M.Si.