- Peringatan Hari Ibu di SMP Negeri 25 Purworejo
- Peningkatan Kapasitas Pendidik & Tenaga Kependidikan PGRI Cabang Kaligesing
- Upacara Peringatan Hari Ibu Tahun 2025 di SD Negeri Kepatihan
- SD NegSD Negeri Pangengudang Gelar Kegiatan Parent Teaching Perkuat Sinergi Orang Tua dan Sekolah
- peringatan Hari Ibu tahun 2025 di SMP Negeri 29 Purworejo berjalan lancar
- SMP Negeri 15 Purworejo menerima kunjungan dari SMP 2 Puring Kebumen
- Memperingati Hari Ibu, Peserta didik SDN Donorati membuat Kartu Ucapan
- SMP Negeri 13 Purworejo melaksanakan apel pagi dalam rangka memperingati Hari Ibu
- Di Balik Senyumku, Ada Doa Ibu dari SD N Sebomenggalan
- Peringati Hari Ibu IGTK dan PGRI Kabupaten Purworejo gelar Lomba Kreasi Hias Tumpeng
Siswa SDN Kalipuring Lakukan Tadabur Alam di Kawasan Hutan Sekitar

Siswa SDN Kalipuring pada hari ini, Kamis 11 Desember 2025, mengikuti kegiatan tadabur alam yang dilaksanakan di kawasan hutan sekitar perbatasan Desa Somoleter, di Dusun Kalipuring, Kalimangir, hingga wilayah Duduhan. Sejak pagi, para siswa terlihat sangat bersemangat memulai agenda jalan sehat sembari menikmati kesejukan udara dan pemandangan hijau yang tersaji sepanjang rute. Kegiatan ini menjadi salah satu upaya sekolah untuk menghadirkan pembelajaran yang lebih dekat dengan alam serta menumbuhkan rasa syukur kepada Tuhan atas kebesaran ciptaan-Nya.
Perjalanan dimulai dari halaman sekolah, kemudian menyusuri jalan desa sebelum masuk ke area hutan yang rindang dan alami. Di tengah perjalanan, para siswa berhenti sejenak di area yang banyak ditumbuhi pohon pinus untuk menikmati kudapan yang mereka bawa dari rumah. Suasana makan bersama di alam terbuka membuat anak-anak terlihat sangat gembira, saling berbagi bekal, dan menikmati kebersamaan yang jarang mereka rasakan di ruang kelas. Setelah rehat, para guru pendamping kembali memandu anak-anak mengenali berbagai unsur alam sambil melakukan refleksi ringan.
Menurut Kepala SDN Kalipuring, Dede Awan Aprianto SPd MPd, kegiatan tadabur alam seperti ini memiliki nilai pendidikan yang sangat penting bagi perkembangan karakter peserta didik. “Kami ingin anak-anak belajar tidak hanya dari buku, tetapi juga dari pengalaman langsung. Ketika mereka melihat keindahan hutan pinus, mendengar suara burung, dan merasakan udara segar, itu menumbuhkan kesadaran spiritual dan rasa syukur. Ini bukan hanya jalan sehat, tetapi juga pembelajaran tentang keagungan ciptaan Tuhan,” ujarnya saat ditemui di lokasi kegiatan.
Selain memperkuat aspek religius, kegiatan ini juga mempererat hubungan antarsiswa dan guru. Di sepanjang perjalanan, anak-anak belajar bekerja sama, saling menunggu, dan membantu teman yang kelelahan. Mereka juga diajak mengamati bagaimana masyarakat sekitar memanfaatkan hutan secara bijak, sehingga wawasan sosial mereka bertambah. Rangkaian kegiatan ini berlangsung hangat, santai, namun tetap penuh nilai-nilai edukatif.
Kegiatan diakhiri dengan kembali ke sekolah dengan tertib. Tadabur alam ini diharapkan menjadi pengalaman berkesan yang menanamkan kecintaan terhadap alam, kepedulian lingkungan, serta karakter religius pada diri peserta didik.
