- Standardisasi dan Evaluasi Museum Tosan Aji oleh Dirjend Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi, Kementerian Kebudayaan RI
- Kekosongan beberapa kepala sekolah pada satuan Pendidikan dimulai dari pemetaan kebutuhan
- Peringatan Hari Olahraga Nasional SD Negeri Rasukan
- FTBI Wilcambidik Gebang 2025 Panggung Kreativitas, Prestasi, dan Cinta Bahasa Jawa
- Sambut HAORNAS dengan kegiatan lomba senam Anak Indonesia Hebat
- Inovasi Pemanfaatan Digital, SMPN 16 Purworejo Sukses Gelar Pemilihan Ketua OSIS Online Pertama
- KOORDINASI BIDANG PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN PURWOREJO
- RAPAT PERSIAPAN PELAKSANAAN KARNAVAL PAUD DAN KARNAVAL SD-SMP
- Pengendalian satuan pendidikan bermasalah secara sistem dan kepatuhan juknis 2025
- PC PGRI Bagelen menggelar Workshop pembelajaran Koding dan STEM sebagai kunci Pendidikan Abad -21
SOSIALISASI NASKAH BABAD BANYUURIP SEBAGAI SALAH SATU OBJEK PEMAJUAN KEBUDAYAAN MANUSKRIP KABUPATEN PURWOREJO

Dalam rangka sosialisasi hasil penyususan Dokumen Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD) Kabupaten Purworejo, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo menyelenggarakan Sosialisasi Naskah Babad Banyuurip Rabu, 25 September 2024 di Situs Perigi Desa Banyuurip Kecamatan Banyuurip Kabupaten Purworejo.
Naskah Babad Banyuurip merupakan salah Objek Pemajuan Kebudayaan (OPK) Manuskrip Kabupaten Purworejo, sesuai UU No 43 tahun 2007 Pasal 4), Manuskrip adalah semua dokumen tertulis yang tidak dicetak atau diperbanyak dengan cara lain, baik yang berada di dalam maupun luar negeri yang berumur sekurang- kurangnya 50 tahun, dan yang mempunyai arti penting bagi kebudayaan nasional, sejarah, dan ilmu pengetahuan.
Di Kabupaten Purworejo terdapat beberapa Objek Pemajuan Kebudayaan yang berupa manuskrip antara lain Babad Banyuurip, Babad Loano, Serat Pendirian Masjid Santren Bagelen, Serat Pendirian Masjid Annur Purwodadi, dan Babad Bintoro, dan lain sebagainya.
Menghadirkan Narasumber Bapak Witoyo, S.P.d., M.M. selaku Pengalih Aksara dan Editor Naskah Babad Banyuurip dan Bapak Dr. Sudibyo, M.Hum yang merupakan Guru Besar Departemen Bahasa dan Sastra, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada. Sosialisasi ini dihadiri oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Purworejo, Pemerintah Kecamatan Banyuurip, Pemerintah Desa Banyuurip, Pemerintah Desa Loano, Pemerintah Desa Bagelen, Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purworejo, Guru dan Siswa SMA/ SMK di Kecamatan Banyuurip, Komunitas Kopi Kola, Purworejo Walking Tour, Purworejo Tempo Dulu, Tim Ahli Cagar Budaya Kabupaten Purworejo. Dewan Kesenian Purworejo dan Tokoh Sejarawan/ Budayawan Kabupaten Purworejo.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo yang diwakili oleh Kepala Bidang Kebudayaan Dindikbud Kabupaten Purworejo, Ibu Dyah Woro Setyaningsih, S.Sos., M.M menyampikan pada sambutannya, “Kegiataan Sosialisasi Naskah Babad Banyuurio ini sebagai upaya penyelamatan serta pelestarian Objek Pemajuan Kebudayaan Manuskrip Kabupaten Purworejo”.
“Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo bersama-sama dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Purworejo, mempunyai peran yang sangat luas dan perlu dikembangkan sebagai sumber dari informasi dimana arsip dan perpustakaan sebagai lembaga strategis peningkatan literasi”, ujarnya.
“Naskah kuno dapat dikatakan merupakan suatu kekayaan kehidupan Bangsa Indonesia, sehingga masyarakat diajak sosialisasi ini agar bisa bertukar informasi dan membuka ruang keterbukaan informasi untuk bisa menginventarisasi dimana ada naskah kuno yang patut kita lestarikan,” pungkasnya.
Seluruh lapisan masyarakat memiliki kewajiban dan tanggung jawab bersama didalam melakukan menyimpan, memelihara dalam hal ini nilai-nilai naskah kuno dan sebagai bagian dari kebudayaan nasional itu sendiri sesuai kekhasan daerah masing-masing.
Harapannya kegiatan Sosialisasi ini dilaksanakan dapat mengedukasi kepada masyarakat tentang manfaat pelestarian naskah sebagai upaya menjaga warisan leluhur agar tidak kehilangan jejak sejarah bangsa terutama sejarah Banyuuripdi Kabupaten Purworejo. Diharapkan juga dalam Kegiatan sosialisasi ini dapat menjadi tonggak awal dalam upaya menjaga dan menyelamatkan warisan berharga ini, serta memperluas kesadaran akan keberadaannya di kalangan masyarakat. Melalui serangkaian acara ini, semoga masyarakat dapat turut serta dalam menjaga dan memelihara jejak budaya Kabupaten Purworehjo demi melestarikan warisan berharga bagi generasi mendatang.