DALAM RANGKA HARI MUSEUM INDONESIA 2023, DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN PURWORJEO GELAR PAMERAN TEMPORER MUSEUM TOSAN AJI

By ADMIN 30 Okt 2023, 16:27:12 WIB Kegiatan
DALAM RANGKA HARI MUSEUM INDONESIA 2023, DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN PURWORJEO GELAR PAMERAN TEMPORER MUSEUM TOSAN AJI

Pameran Temporer Museum Tosan Aji Purworejo yang dihelat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Purworejo selama tiga hari, Kamis-Sabtu (12-14/10), dibludaki pengunjung. Sejak hari pertama hingga hari terakhir tercatat sekitar 22.146 orang silih berganti mendatangi lokasi pameran yang dipusatkan di kawasan Museum Tosan Aji dan Art Center.

Area depan pameran dilengkapi dengan beragam stand edukasi yang dapat diakses pelajar secara gratis. Beberapa di antaranya yakni stand workshop batik, gamelan, membuat keris dari janur. Ada pula permainan tradisional anak seperti Gobak Sodor, serta aneka makanan tradisional khas Purworejo geblek, clorot, dawet ireng, kue lompong dan es thung-thung atau es dung-dung.
“Semuanya gratis bagi pengunjung. Khusus untuk beberapa makanan atau minuman kita berikan dengan kupon supaya terkendali,” kata Kabid Kebudayaan Dindikbud Purworejo, Dyah Woro Setyaningsih, saat dikonfirmasi pada Sabtu (14/10/2023)

Disebutkan, Pameran Temporer Museum Tosan Aji Purworejo dibuka untuk umum mulai pagi hingga siang. Mengangkat tajuk “Kolaborasi dan Sinergi”, event yang dibuka oleh Kepala Dindikbud Purworejo, Wasit Diono, ini menjadi salah satu upaya untuk mengenalkan museum kepada anak-anak dan generasi muda dengan bergam aktivitas menyenangkan. Pameran sekaligus diharapkan mampu mengubah stigma kuno museum menjadi lokasi kekinian yang menyenangkan.

“Tujuannya biar anak-anak semakin mengenal dari sisi budayanya dan mencintai museum. Kita setting museum sedemikian rupa untuk menjadi sesuatu yang nyaman ditonton oleh generasi z sehingga memang dengan tema Kolaborasi Sinergi menjadi daya tarik bagi pengunjung,” sebutnya.

Menurut Woro, pelaksanaan pameran dalam rangka Hari Museum Indonesia Tahun 2023 ini juga didukung penuh oleh keluarga besar Dindikbud. Selama 3 hari, pameran juga menyediakan area panggung apresisasi bagi pelajar dari berbagai sekolah, mulai jenjang PAUD, SD, SMP, hingga SMA.

Pameran yang baru kali pertama dihelat dengan pendanaan APBD dan APBN ini menjadi ‘cek ombak’. Namun, antusias pengunjung luar biasa. Pada hari pertama tercatat ada sebanyak 1797 orang pengunjung, hari kedua 10.132 pengunjung, dan hari kedua 10.227 pengunjung.

“Jadi total ada sekitar 22.146 pengunjung selama 3 hari. Ternyata di luar ekspektasi, antusias masyarakat atau pengunjung luar biasa, khususnya pelajar. Banyak dari mereka yang menanyakan, kenapa pameran hanya digelar selama tiga hari dan pengisi acara hiburan seni dan budaya dari sekolah sekitaran museum,” jelasnya.

Lebih lanjut diungkapkan bahwa Museum Tosan Aji menyimpan seribu lebih koleksi tosan aji dari berbagai jenis serta beberapa koleksi benda purbakala. Namun, karena ada keterbatasan ruang kemudian juga area untuk tata pamernya, jadi memang tidak bisa ditampilkan semuanya. Biasanya setiap 6 bulan sekali akan ganti di materi yang akan dipamerkan.

“Rencana tahun depan kita adakan lagi dengan lebih meriah. Nanti jika ada dukungan anggaran kita akan adakan festival. Dengan festival, mereka akan mempersiapkan lebih maksimal kemudian ada prestasi yang bisa diberikan,” ungkapnya.

Suaminah SPd SD, Kepala SD Negeri Wareng Kecamatan Butuh, mengapresiasi adanya pameran kali ini. Sebanyak 77 siswa kelas 1 sampai 6 langsung diajak mengunjungi lokasi setelah beberapa hari sebelumnya menerima pemberitahuan sekaligus himbauan dari Dindikbud.

“Siswa senang karena bisa melihat langsung. Biasanya hanya dicritani guru. Misalnya praktik membatik, sekolah masih terbatas sarana, nah di sini bisa ikut praktik bergantian,” ujarnya.

Suaminah mengaku bahwa selama ini belum pernah mengajak siswa ke museum secara kolektif. Adanya pameran atau serupa dapat digelar kembali dengan pengembangan agar daya tarik siswa lebih tinggi.

“Event serupa perlu dilaksakana kembali. Mungkin bisa ditambah dengan pameran lain. Misalnya ada workshop batik, nah perlu ada batiknya yang sudah jadi biar siswa lebih tahu,” tandasnya. 




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment

Instagram

Berita Purworejo