PROYEK KEARIFAN LOKAL PERMAINAN TRADISIONAL FASE D

By ADMIN 25 Mei 2024, 09:20:58 WIB Kegiatan
PROYEK KEARIFAN LOKAL PERMAINAN TRADISIONAL FASE D

Permainan tradisional merupakan salah satu unsur budaya bangsa yang banyak tersebar di berbagai penjuru Nusantara. Permainan tradisional sering disebut juga dengan permainan rakyat. Permaian rakyat merupakan permaianan yang tumbuh pada masa lalu terutama tumbuh di masyarakat pedesaan. Permainan tradisional tumbuh dan berkembang berdasarkan kebutuhan masyarakat setempat, yang kebanyakan dipengaruhi oleh alam lingkungannya. Permainan tradisional sangatlah populer sebelum teknologi masuk ke Indonesia. Dahulu anak-anak bermain dengan menggunakan alat seadanya.

Permainan tradisional sesungguhnya memiliki banyak manfaat bagi anak- anak. Selain tidak mengeluarkan banyak biaya, permainan tradisional juga bisa untuk melatih fisik dan mental anak. Secara tidak   langsung anak   akan dirangsang kreatifitas, ketangkasan, kecerdasan, bersosialisasi dan keterampilan dalam memecahkan masalah melalui permainan tradisional. Bahkan para psikolog menilai bahwa sesungguhnya permainan tradisional mampu membentuk motorik anak, baik motorik kasar maupun halus. Ada banyak permainan tradisional yang bisa dimainkan, seperti congklak, engklek, egrang, bekel, lompat tali, bakiak, layang-layang, kelereng, cublak-cublak suweng, dan masih banyak lagi permaianan yang tidak kalah menarik.

Di era gempuran arus globalisasi saat ini beserta teknologi canggih yang berasal dari mancanegara, permainan tradisional   perlahan mulai dilupakan oleh anak-anak Indonesia. Bahkan tidak sedikit dari mereka yang sama sekali belum mengenal permainan tradisional. Berdasarkan uraian di atas, SMP Negeri 13 Purworejo mengangkat tema Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), tentang “Kearifan Lokal Permainan Tradisional".

Adapun tujuan kegiatan ini, yaitu untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap kearifan lokal dan yang menjadi identitas dan warisan budaya yang berharga; mewujudkan nilai-nilai kebersamaan, kerjasama, ketekunan, dan persaudaraan; melestarikan nilai-nilai luhur dan kearifan lokal yang terkandung didalamnya; dan menjaga keseimbangan penggunaan teknologi dengan melestarikan permainan tradisional dalam kehidupan sehari-hari.

Proyek permainan tradisional ini dilaksanakan dari hari Senin, 29 April 2024 sampai dengan Sabtu, 4 Mei 2024 dan diikuti seluruh siswa kelas VII sejumlah 220 anak. Anak-anak kelas VII sangat antusias dalam memainkan permainan tradisional yang sudah dibawa dan disiapkan seperti bermain congklak/dakon, cublak-cublak suweng, kelereng, bekelan, lurah-lurahan, sudamanda/engklek, gangsing dari bluluk dan lain-lain. Tidak hanya memainkan permainan tradisonal, anak-anak juga membuat permainan tradisonal seperti membuat bakiak, tali dari karet, egrang dari bathok kelapa, dan layang-layang.

Hasil karya anak-anak tersebut kemudian dilombakan antarkelas. Adapun lomba yang dilaksanakan yaitu, lomba bakiak kategori putra-putri sejumlah 8 orang pemain, lomba egrang bathok kategori putra-putri sejumlah 4 orang pemain, lomba estafet tali karet kategori putra-putri sejumlah 4 orang pemain, dan lomba menerbangkan layang-layang yang sudah dibuat tiap kelas. Lomba-lomba tersebut dilaksanakan selama 2 hari (3 s.d. 4 Mei 2024) di halaman sekolah dan indoor SMP Negeri 13 Purworejo. Acara perlombaan permainan tradisonal berlangsung cukup meriah dan sangat menyenangkan untuk siswa-siswi. Dari perlombaan tersebut di peroleh juara 1, 2, dan 3 dari masing-masing bidang perlombaan. Setelah diadakan kegiatan proyek permainan tradisonal ini, siswa-siswi menjadi lebih mengenal berbagai macam permainan tradisonal yang ada di daerahnya, utamanya di Purworejo serta menunjukkan kreatifitasnya dalam membuat serta memainkan permainan tradisonal.




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment

Instagram

Berita Purworejo