- Motivasi & Doa Bersama Menghadapi PSAJ Tahun Pelajaran 2024/2025 SD NEGERI NGUPASAN
- Belajar Bersama di Museum Tosan Aji Makna dan Penggunaan Busana Jawa
- Pagelaran Wayang Kulit Masuk Sekolah di SMPN 28 Purworejo Menampilkan Empat Dalang dan Sinden Anak
- PEMBELAJARAN RENANG GAYA BEBAS PJOK
- Semarak Hardiknas di SD Negeri Ketangi Tanamkan Semangat Belajar dan Kebersamaan
- MEMPERINGATI HARI PENDIDIKAN NASIONAL SMP NEGERI 13 PURWOREJO
- Semarakkan Hardiknas, SDN 1 Mranti Gelar Pawai “Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua”
- Rapat koordinasi persiapan Bimtek Kapasitas Pengelolaan Dana BOSP tahun 2025
- Peringati Hardiknas, SMPN 16 Purworejo Adakan Flashmob
- WUJUDKAN SEKOLAH CINTA SENI DAN LITERASI MELALUI GELAR KARYA SMP NEGERI 37 PURWOREJO
Diseminasi Calon Guru Penggerak

Diseminasi merupakan bentuk kegiatan yang ditujukan pada kelompok target atau individu agar mereka memperoleh informasi, sadar, menerima dan melaksanakan informasi tersebut. Diseminasi dilaksanakan oleh Calon Guru Penggerak (CGP) yakni saudara Istiyadi, S.Kom dan Novi Ika Lestari, S.Pd., M.Pd. Dalam sambutannya Kepala SMP Negeri 8 Purworejo Drs. Wahyudi Waluyojati, MM.Pd. menekankan bahwa filosofi pendidikan KHD (Ki Hajar Dewantara) pendidikan harus menuntun kekuatan kodrat yang ada pada anak yakni kodrat alami dan kodrat zamannya sehingga tercapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya (Konsep 3 dinding). Sementara itu budaya positif sekolah haruslah dapat menjadi karkater peserta didik imbuhnya. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Jum’at, 4 November 2022 bertempat di Aula SMP Negeri 8 Purworejo dengan menghadirkan seluruh tenaga pendidik.
Diseminator pertama Istiyadi, S.Kom mengetengahkan pentingnya Budaya Positif Sekolah yaitu meliputi Displin poisitif dan Nilai-nilai kebajikan universal, Teori Motivasi, hukuman dan penghargaan, restitusi serta keyakinan kelas. Sementara itu Novi Ika Lestari, S.Pd., M.Pd. menyampaikan materi Kebutuhan daasar manusia dan dunia berkualitas, restitusi posisi kontrol dan segitiga restitusi.
Hal yang menarik adalah peraturan kelas versus keyakinan kelas, kenapa harus keyakinan kelas karena keyakinan lebih menggerakkan seseorang (motivasi instrinsik) dibandingkan dengan mengikuti peraturan. Oleh karenanya maka guru/tenaga pendidikan harus mampu mengajakan peserta didik setiap kelas untuk membangun/menentukan keyakinan kelas sehingga lebih mudah untuk mengontrol disiplin peserta didik.
Diakhir kegiatan diseminasi Kepala Sekolah memberikan clossing steatment bahwa untuk membangun displin positif yang tumbuh menjadi karakter harus dimulai dari komponen terkecil sekolah yaitu guru, peserta didik, kelas dan sekolah. Selanjutnya untuk memberikan keselamatan dan kebahagiaan peserta didik dalam kehidupannya maka pembelajaran harus memahami kodrat alami dan kodrat zaman dari peserta didik.